Sebagai masyarakat yang peduli dan pernah terjun mengurus Persepakbolaan dikota Pontianak Neis Alantas merasa prihatin dengan kondisi persepakbolaan Junior di Kota Pontianak, Apalagi mendengar dan membaca pemberitaan disejumlah media elektronik dan cetak mengenai Persipon Junior U-18 yang terkatung-katung jadi tidaknya berangkat ke Kota Ketapang untuk mengikuti kompetisi sepakbola piala suratin yang di selenggarakan oleh Pengprop PSSI Kalimantan Barat, dikarnakan masalah klasik yakni pendanaan.
“ Saya prihatin sekali jika hal itu benar-benar terjadi Persipon U-18 tak jadi berangkat, apalagi ini menyangkut nama kota Pontianak sebagai barometer olahraga di kalbar khususnya cabang olahraga sepakbola, saya kira tidak alasan untuk tidak mengirim, masalah dana itu pasti ada solusinya, apalagi Pak Walikota Pontianak telah memberikan lampu Hijau ”.
Terkatung-katungnya Persipon Junior U-18 tahun jadi tidaknya berangkat ke Kota Ale-Ale Ketapang yang di kompetisi kali ini bertindak sebagai tuan rumah untuk wilayah Timur, bukan hanya dikarnakan masalah Pendanaan, namun masalah lainnya yang takkalah dahsyat adalah masalah kepengurusan Pengcab PSSI yang sudah habis masa berlakunya, sehingga berdampak terhadap pembinaan sepakbola lokal. Menanggapi masalah ini Ketua Siwo PWI Kalbar Neis Alantas, sekali lagi menyatakan keprihatinannya.
“ Kalaulah masa kepengurusan telah berakhir haruslah legowo menerima untuk melaksanakan pergantian pengurus. karna itu saya, menekankan mustahil prestasi olahraga akan dapat diraih kalaulah pengurusnya amburadul dan buktinya jangankan untuk berprestasi mengirim satu tim saja sudah kalang kabut ”.
Untuk itu, dirinya memberi saran kepada pengurus club sepakbola harus melakukan rapat untuk mendesak Pengcab PSSI Kota Pontianak segera menggelar Musyawarah Cabang, jika Pengcab PSSI tidak sesegera mungkin melakukan pergantian pengurus.
“ Saya prihatin sekali jika hal itu benar-benar terjadi Persipon U-18 tak jadi berangkat, apalagi ini menyangkut nama kota Pontianak sebagai barometer olahraga di kalbar khususnya cabang olahraga sepakbola, saya kira tidak alasan untuk tidak mengirim, masalah dana itu pasti ada solusinya, apalagi Pak Walikota Pontianak telah memberikan lampu Hijau ”.
Terkatung-katungnya Persipon Junior U-18 tahun jadi tidaknya berangkat ke Kota Ale-Ale Ketapang yang di kompetisi kali ini bertindak sebagai tuan rumah untuk wilayah Timur, bukan hanya dikarnakan masalah Pendanaan, namun masalah lainnya yang takkalah dahsyat adalah masalah kepengurusan Pengcab PSSI yang sudah habis masa berlakunya, sehingga berdampak terhadap pembinaan sepakbola lokal. Menanggapi masalah ini Ketua Siwo PWI Kalbar Neis Alantas, sekali lagi menyatakan keprihatinannya.
“ Kalaulah masa kepengurusan telah berakhir haruslah legowo menerima untuk melaksanakan pergantian pengurus. karna itu saya, menekankan mustahil prestasi olahraga akan dapat diraih kalaulah pengurusnya amburadul dan buktinya jangankan untuk berprestasi mengirim satu tim saja sudah kalang kabut ”.
Untuk itu, dirinya memberi saran kepada pengurus club sepakbola harus melakukan rapat untuk mendesak Pengcab PSSI Kota Pontianak segera menggelar Musyawarah Cabang, jika Pengcab PSSI tidak sesegera mungkin melakukan pergantian pengurus.